Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memandang percepatan perkembangan teknologi dan digitalisasi perlu dikelola dengan baik. Apalagi, digitalisasi memainkan peranan penting untuk berbagai aspek kegiatan masyarakat, termasuk keuangan.
“Dunia memang berubah dan berubahnya ekstrem, baik kebijakan ekonomi, baik kebijakan juga politik. Digitalisasi memainkan peranan yang menyeramkan. Bisa buat baik, bisa buat untuk kejahatan,” ujarnya saat peresmian Mandiri Digital Tower di Jakarta, Rabu (18/9).
Erick menjabarkan, kekuatan digitalisasi dapat berdampak sangat besar bahkan dapat menimbulkan kerusakan jika disalahgunakan.
“Bayangkan bagaimana ratusan pager bisa meledak bersamaan. Sembilan meninggal, berapa ratus terluka. Tadi saya lihat di bawah 2 miliar attack dalam waktu 25 jam. Dan kebetulan waktu di ASEAN Games juga membuat platform yang sama 2018, bagaimana memastikan attack daripada digital ini jangan sampai merusak siaran waktu itu, terus data pengumpulan medali, dan lain-lainnya dan itu real,” ungkapnya.
Pada industri jasa keuangan, kata Erick, keamanan cyber atau cyber security menjadi perisai utama dalam mengamankan data dan dana nasabah. Hal itu beriringan dengan transformasi yang dilakukan di lingkungan BUMN.
“Ya Mandiri ini mempunyai sistem, baik SOP, management, talent pool yang terbaik di kementerian BUMN,” sebutnya.
Menurutnya, dengan membangun gedung khusus IT juga menjadi bagian dari pengelolaan manajemen yang baik. Sebab, transformasi perusahaan diawali dengan mentransformasi sumber daya manusia atau karyawannya.
“Tidak mungkin kita mentransformasi sesuatu tanpa transformasi human capital-nya dan di situ ada yang namanya leadership dan system. Sistemnya, turunannya, salah satunya digital, tadi defense dan lain-lain,” pungkasnya.