Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan hilirisasi menjadi mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 2040, dengan total perkiraan investasi US$ 618 miliar dari 28 komoditas. Perhitungan ini dibuat ketika dirinya masih menjadi menjadi Menteri Investasi/Kepala BKPM.
Bahlil optimistis, jika hilirisasi bisa berjalan dan terjadi shifting dari sektor padat karya maka pendapatan per kapita tanah air pun bisa naik.
“Ini bukan omong-omong kita buat hilirisasi US$ 618 miliar, ini pikiran Pak Prabowo dan bisa dieksekusi sebagai mesin pertumbuhan,” ujar Bahlil dalam acara Rakornas REPNAS 2024 di Jakarta, Senin (14/10/2024).
Saat ini PDB per kapita Indonesia sekitar US$ 5300, dengan target bisa di atas US$ 10.000 untuk menjadi negara maju dan menjadi pondasi Indonesia emas 2045.
“Kalau masih andalkan UMR itu lebih identik pada padat karya, kita harus shifting,” tegasnya.
Bahlil mengungkapkan Indonesia memiliki nilai kompetitif tersendiri, yakni kekayaan alam yang menjadi bahan baku. Jika kekayaan ini ‘dikawinkan’ dengan industri maka bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi.
“Bukan hanya sektor kelautan seperti perikanan, sektor energi dan batu bara juga bisa. Kalau ini mampu dieksekusi, ini kita bisa minimal pertumbuhan ekonomi tambah 2%” kata Bahlil.