Saham Trump Media & Technology Group (TMTG) ditutup ambruk pada perdagangan Jumat (28/6/2024). Ambruknya penutupan pekan lalu didorong oleh debat pertama calon presiden AS antara Donald Trump dari Partai Republik dan presiden petahana Joe Biden.
Saham TMTG tercatat berfluktuasi sepanjang tahun, karena saham tersebut sebagian besar didorong oleh investor ritel di tengah upaya Trump untuk kembali ke Gedung Putih.
Perusahaan itu sendiri merugi dan dalam beberapa kesempatan menjadi salah satu saham yang dinilai terlalu tinggi (overvalued) di antara saham-saham yang listing di AS, dengan rasio harga terhadap pendapatan mencapai ribuan.
“Secara fundamental, tidak ada banyak hal di balik Trump Media & Technology Group. Tindakan yang kami lihat sebagian besar bersifat spekulatif,” kata Ipek Ozkardeskaya, analis senior di Swissquote Bank, dikutip dari Reuters, Senin (1/7/2024).
Volume perdagangan melonjak setelah debat pada Kamis dan saham melonjak di pagi hari karena para investor merespons kinerja buruk Biden saat debat capres AS. Namun, saham tersebut tidak mampu mempertahankan keuntungannya dan turun sebesar 6%.
Saham TMTG berada di bawah tekanan awal bulan ini setelah juri memutuskan Trump bersalah karena memalsukan dokumen untuk menutupi pembayaran guna membungkam seorang bintang porno.
Perusahaan tersebut, pemilik platform media sosial Trump, Truth Social, melaporkan pendapatan sebesar US$770.500 untuk kuartal Maret dan kerugian operasional yang disesuaikan sebesar US$12,1 juta. Terakhir TMTG memiliki valuasi US$6,7 miliar.
Saham TMTG naik sebanyak 8% di awal sesi karena sekutu Biden berjuang untuk menahan dampak dari kinerjanya setelah ia membendung rentetan serangan dan klaim palsu dari Trump.
Investor retail menjadi pembeli bersih saham pada. Adapun jumlah beli melebihi jumlah pesanan jual dengan rasio 1,6 pada pukul 12 siang.
Trump memiliki 64,9% saham TMTG pada 10 Juni, bernilai sekitar US$4,2 miliar pada penutupan terakhir saham tersebut, menurut data LSEG.