Survei Pilpres AS: Warga Arab Amerika Lebih Pilih Trump, Kenapa?

Foto kolase Calon Presiden AS Donald Trump dan Kamala Harris. (AP/Alex Brandon)

Dalam persaingan ketat menuju pemilihan presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump unggul tipis atas Kamala Harris di antara pemilih Arab Amerika.

Hasil survei yang dirilis oleh Arab News/YouGov pada Senin (21/10/2024) menunjukkan bahwa Trump memimpin dengan 45% dukungan, sementara Kamala memperoleh 43% dari demografi kunci ini, hanya dua minggu sebelum pemilihan berlangsung.

Ini menjadi indikasi bahwa dukungan Demokrat terhadap perang di Gaza telah menggerus suara mereka di kalangan pemilih Arab Amerika, terutama di negara bagian yang dianggap sebagai medan pertempuran politik penting.

Dalam hal kemampuan untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina, Trump juga unggul dengan 39% dukungan dibandingkan 33% untuk Harris. Keduanya seri dengan 38% ketika ditanya siapa yang akan lebih baik untuk kawasan Timur Tengah secara umum.

Selain itu, Trump dipandang lebih mendukung pemerintahan Israel saat ini dibandingkan Harris, dengan selisih enam poin.

Ketika responden Arab Amerika ditanya tentang masalah yang paling mengkhawatirkan mereka, 29% memilih konflik Israel-Palestina sebagai isu terbesar, diikuti oleh 21% yang memilih ekonomi dan biaya hidup, serta 13% yang menyebut rasisme dan diskriminasi.

Jajak pendapat ini juga memperingatkan Partai Demokrat bahwa dukungan Presiden Joe Biden terhadap perang Israel di Gaza dapat membahayakan peluang Harris dalam pemilihan mendatang, yang akan berlangsung pada 5 November.

Jajak pendapat dari Arab American Institute yang dirilis sebelumnya pada bulan ini juga menunjukkan persaingan ketat antara Trump dan Harris dengan 42% berbanding 41%.

Khususnya di Michigan, negara bagian kunci yang diperkirakan akan menentukan hasil pemilihan, pemilih Arab Amerika memainkan peran penting. Negara bagian ini memiliki konsentrasi terbesar populasi Arab Amerika di Amerika Utara, termasuk kota Dearborn yang mayoritas penduduknya adalah Arab.

Pada pemilihan 2020, Biden memenangkan Michigan dengan selisih sekitar 150.000 suara, sedangkan Trump hanya unggul sekitar 11.000 suara di negara bagian ini pada 2016.

Trump secara terbuka menyerang Harris dalam upayanya menarik pemilih Muslim dan Arab Amerika, dengan menuduh Harris memicu ketidakstabilan di Timur Tengah jika ia memenangkan masa jabatan kedua.

Di platform media sosialnya, Truth Social, Trump menulis, “Jika Kamala mendapat empat tahun lagi, Timur Tengah akan terus membara selama empat dekade ke depan.”

Meskipun Trump berusaha menarik pemilih Muslim, ia juga dikenal sebagai presiden yang paling pro-Israel dalam sejarah Amerika Serikat dan mengeklaim bahwa Israel akan hancur jika dia tidak terpilih kembali.

https://asiablog.id/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*