Simak! Segini Jumlah Uang Orang RI yang Disebut Miskin

In this Saturday, May 2, 2020, photo, rupiah coins are seen inside a donation box for animals at Medan Zoo which is affected by the new coronavirus outbreak at a collection point n Medan, North Sumatra, Indonesia. It has been more than a month since the zoo closed for visitors as part of efforts to stop the spread of the coronavirus. With no income to buy food for the animals, the management appealed for outside help. (AP Photo/Binsar Bakkara)

Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan jumlah penduduk miskin di Indonesia 25,22 juta orang per Maret 2024, turun dari Maret 2023 yang sebanyak 25,90 juta orang. Dibanding masa sebelum Pandemi Covid-19 atau per Maret 2019 masih sedikit lebih tinggi, saat itu 25,14 juta orang.

BPS menetapkan masyarakat yang tergolong miskin ini berdasarkan indikator garis kemiskinan. Garis Kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan bukan makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin.

“Garis kemiskinan menjadi dasar penentuan status miskin penduduk,” kata Plt Sekretaris Utama BPS Imam Machdi saat konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (1/7/2024)

Berdasarkan definisi BPS, penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan per Maret 2024 sebesar Rp 582,93 ribu, naik 5,9% dibanding garis kemiskinan per Maret 2023 sebesar Rp 550,45 ribu.

Di perkotaan, garis kemiskinan per Maret 2024 adalah sebesar Rp 601,87 ribu, naik dari posisi Maret 2023 sebesar Rp 569,29 ribu. Sementara itu, di pedesaan garis kemiskinan per Maret 2024 ialah sebesar Rp 556,87 ribu atau naik dari posisi per Maret 2023 sebesar Rp 525,05 ribu.

Garis kemiskinan itu mayoritas dipicu oleh komponen makanan yang menjadi komoditas utama pengeluaran masyarakat, dengan porsi mencapai 74,44%, sisanya bukan makanan hanya 25,56%. Dengan demikian peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibanding komoditas bukan makanan.

“Berdasarkan komponen pembentuknya peranan komoditas makan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dari komoditas bukan makanan,” tutur Imam Machdi.

https://concordeagreement.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*