
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Rini Widyantini
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Rini Widyantini menyampaikan bahwa Kemenpan-RB akan menyiapkan strategi pengembangan kompetensi guru Sekolah Rakyat secara terintegrasi.
“Tidak perlu khawatir, mau PNS maupun PPPK, kami sudah sediakan bagaimana strategi pengembangan kompetensinya secara terintegrasi. Jadi Pak Mensos, para guru harus diberikan kesempatan meningkatkan kompetensinya,” ujarnya dalam pembekalan kepala sekolah dan guru Sekolah Rakyat di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Kemenpan-RB akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) serta Lembaga Administrasi Negara (LAN) untuk menyiapkan rancangan pengembangan kompetensi guru Sekolah Rakyat. Tujuannya, agar jalur karier para guru menjadi jelas.
“Bapak dan Ibu, kompetensi ini menjadi sangat penting agar para guru—Bapak dan Ibu yang sekarang sebagai guru—mampu beradaptasi, selalu berinovasi, dan berkolaborasi,” ujarnya.
Hingga kini, Sekolah Rakyat rintisan telah beroperasi di 100 titik di seluruh Indonesia, dan jumlahnya akan bertambah menjadi 165 titik pada September 2025 mendatang. Pada tahun ajaran 2025/2026, Kemensos menargetkan 165 Sekolah Rakyat beroperasi dengan kapasitas 15.895 siswa, didukung oleh 2.407 guru dan 4.442 tenaga pendidik.
Untuk memenuhi kebutuhan guru, Rini menyampaikan ada dua cara. Yang pertama adalah dengan menggunakan redistribusi ASN, kemudian pemenuhan dari peserta seleksi PPPK tahun anggaran 2024.
“Dan tesnya pun saya dapat pesan dari Pak Mensos, supaya diberikan tes yang cukup ketat karena ingin mendapatkan guru yang berkualitas. Saya betul-betul bangga bahwa hari ini saya bisa berhadapan dengan orang-orang yang sudah terpilih itu untuk membangun dan mencerdaskan anak-anak,” tegasnya.