Kadin: Produk perikanan-buah Indonesia berpotensi masuk pasar China

Kadin: Produk perikanan-buah Indonesia berpotensi masuk pasar China

Wakil Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) Jona Widhagdo Putri mengatakan sejumlah produk pangan mulai dari industri perikanan hingga buah segar Indonesia berpotensi masuk pasar baru di China.

Hal ini menyusul kemudahan sistem kepabeanan melalui Operator Ekonomi Resmi (Authorized Economic Operator/AEO) yang terus disosialisasikan kepada para pengusaha di kedua negara.

“Khususnya untuk produk-produk Indonesia yang life span-nya itu pendek, misalnya perikanan, seafood, buah-buah segar, supaya dia bisa lebih cepat custom clearance-nya. Kemudian bisa langsung masuk ke pasar Tiongkok untuk dijual,” kata Jona kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

“Buah-buahan segar atau produk perikanan dan peternakan yang segar yang diekspor Indonesia ke Tiongkok itu membutuhkan waktu custom clearance yang lebih cepat agar kualitasnya tetap baik di pasar Tiongkok,” ujarnya menambahkan.

Selain produk-produk pangan, Jona menilai produk-produk kerajinan dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga memiliki potensi besar untuk memasuki pasar baru seperti China.

Namun, ia mengakui dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak terkait agar para pelaku UMKM mengetahui mekanisme yang diperlukan untuk memperluas pasar mereka di luar negeri, termasuk melalui sistem AEO.

“Prosesnya punya flow yang memastikan safety, security, yang sesuai dengan kepabeanan kedua negara. Jadi harus UMKM juga harus ulet, dan pihak lain seperti kami dan Bea Cukai pasti mau membimbing,” ujar Jona.

Sependapat, Wakil Ketua Eksekutif Kamar Dagang China di Indonesia (China Chamber of Commerce) Liu Cheng mengatakan prinsip kejujuran dan kemudahan yang diusung oleh sistem AEO sangat sesuai dengan tuntutan inti akan kepatuhan dan pengembangan yang efisien di pasar Indonesia.

“Indonesia adalah pasar yang dinamis, persaingan antar perusahaan semakin ketat. Siapapun yang dapat memperoleh keuntungan dalam proses pengurusan kepabeanan dapat mengambil inisiatif dalam rantai pasokan. Sertifikasi AEO tidak diragukan lagi memberikan terobosan penting bagi perusahaan,” kata Liu.

Ia melanjutkan Indonesia dan China merupakan mitra dagang yang penting satu sama lain, sehingga sistem AEO akan memberikan jaminan bea cukai yang solid untuk pertumbuhan ekonomi dan perdagangan kedua negara.

Saya yakin bahwa dengan upaya bersama kedua pemerintah, bea cukai dan perusahaan, hubungan ekonomi dan perdagangan Tiongkok-Indonesia akan mencapai tingkat yang baru dan mencapai saling menguntungkan, saling menguntungkan, serta pembangunan bersama,” ujar Liu.