Jembatan Timbang Tak Ampuh Atasi Masalah Truk Over Kapasitas

Jembatan Timbang Tak Ampuh Atasi Masalah Truk Over Kapasitas

Saat ini tingkat kepatuhan pengemudi truk masuk ke jembatan timbang terus menurun.

 Kementerian Perhubungan menilai jembatan timbang kurang efektif dalam menangani masalah truk Over Dimension Over Load (ODOL). Saat ini tingkat kepatuhan pengemudi truk masuk ke jembatan timbang terus menurun.

Bahkan dari sebelumnya tingkat kepatuhan truk masuk jembatan timbang sebesar 0,5 persen, saat ini turun menjadi 0,3 persen saja. Kondisi inilah yang akhirnya dinilai kurang efektif penggunaan jembatan timbang untuk pemberantasan truk ODOL.

“Dari data yang kita dapatkan hanya 0,3% saja yang masuk ke jembatan timbang. Tapi saat ini ketika kita melakukan sosialisasi terkait dengan over dimension over loading malah turun,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Aan Suhanan, dalam media briefing di Kemenhub, Kamis (21/8/2025).

Lebih lanjut, ia mengatakan saat ini Kemenhub memiliki formula baru dalam rangka penertiban truk ODOL di jalan raya. Salah satunya dengan menggunakan teknologi Weight in Motion (WIM).

Lewat teknologi ini, muatan barang hingga bobot berat truk dapat terdeteksi tanpa harus ditimbang. Namun ada kamera pengawas yang mampu menerjemahkan muatan truk di jalan raya, apakah masuk dalam kategori ODOL atau tidak.

“Memang Pak Menteri Dudy kemarin menyampaikan bila perlu jembatan timbang tersebut ditutup. Karena itu efektivitasnya hanya 0,3 persen. Tapi kita akan melakukan terobosan dengan WIM tadi, tetap bisa menindak tanpa harus masuk jembatan timbang,” kata Aan.

Aan menambahkan, penegakan hukum ODOL ke depan yang berlaku akan berbasis teknologi IT, seperti Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Hal ini menurut Aan, menjadi salah satu cara meminimalisir pungutan liar (pungli).

“Basisnya untuk ETLE di bidang penegakan hukum over load, kita harus menggunakan alat timbang yang bisa menilai sambil gerak,” tutur Aan.

link slot 500