Jelang Debat Pilkada Jakarta, Begini Kondisi Ekonomi Jakarta

Komisi Pemilihan Umum Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta menggelar Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2024 di kantor KPUD Provinsi DKI Jakarta, Senin (23/9/2024).

Hari ini warga Jakarta akan menyaksikan debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada Jakarta yang diselenggarakan oleh omisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta, Minggu (6/10/2024).

Penguatan SDM dan transformasi Jakarta menjadi kota global, menjadi tema dalam debat perdana tersebut.

Debat cagub-cawagub Pilkada Jakarta akan berlangsung di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat pada pukul 19.00 WIB. Dua jurnalis MNC Group Ariyo Ardi dan Anisha Dasuki ditunjuk oleh KPUD DKI Jakarta untuk menjadi moderator.

Format debat Pilkada Jakarta 2024 berbeda dengan debat capres-cawapres 2024. Debat Pilkada Jakarta 2024 akan dihadiri setiap pasangan dengan lengkap yaitu cagub-cawagub.

Mereka yakni Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari independen, dan Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) akan hadir bersama.

Lalu apakah pemilihan pemimpin baru Jakarta akan mengubah perekonomian kota Jakarta menjadi lebih baik?

CNBC Indonesia Research telah merangkum kondisi ekonomi kota Jakarta saat ini.

1. Pertumbuhan Ekonomi Jakarta

Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta mencatat pertumbuhan ekonomi secara tahunan (yoy) pada kuartal II tahun 2024 tumbuh sebesar 4,90%. Begitu pula dengan kuartal sebelumnya atau secara kuartalan (qtq) tumbuh sebesar 1,38%.

Kepala BPS DKI Jakarta, Nurul Hasanudin mengakui laju pertumbuhan ekonomi di Jakarta masih di bawah angka nasional kuartal II tahun 2024 sebesar 5,05% (yoy). Meskipun demikian, Jakarta tetap menjadi kontributor perekonomian terbesar dengan share sebesar 16,67%.

PDRB menurut lapangan usaha, jasa keuangan dan asuransi mencatat kinerja tertinggi, tumbuh sebesar 10,99%. Lalu penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 7,57% serta ketiga pertanian, kehutan dan perikanan sebesar 6,98%.

Menurut Nurul, perekonomian Jakarta berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada kuartal II tahun 2024 mencapai Rp915,88 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 535,37 triliun.

Ekonomi Jakarta pada kuartal II tahun 2024 dibandingkan kuartal I pada sisi produksi, lapangan usaha jasa keuangan mengalami pertumbuhan tertinggi dengan mencatatkan capaian sebesar 4,75% (qtq).

Sementara dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 3,71% (qtq).

Sedangkan struktur PDRB Jakarta menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku kuartal II 2024 didominasi perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil, dan sebesar 17,95%. Lalu struktur PDRB Jakarta atas dasar berlaku kuartal II 2024 menurut pengeluaran, tidak menunjukkan perubahan berarti.
Tercatat, perekonomian Jakarta masih didominasi komponen ekspor barang dan jasa mencatatkan capaian 67,71%. Kedua terbesar komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) sebesar 63,19%.

Nurul menjelaskan pertumbuhan ekonomi ini tidak lepas dari adanya momentum hari besar keagamaan dan libur sekolah yang terjadi mulai Mei sampai Juni 2024. Laju pertumbuhan ekonomi ini diprediksi akan meningkat seiring dengan potensi ekonomi dari kegiatan Pemilihan Kepala Daerah yang akan dilaksanakan pada November 2024 mendatang.

2. Jakarta Mengalami Deflasi

Pada September 2024 terjadi inflasi secara tahunan (yoy) untuk Provinsi Jakarta sebesar 1,70% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,97.

https://gogon.website

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*