Israel Klaim Temukan Harta Karun Hizbullah, Ada Emas & Uang Triliunan

Militer Israel pada hari Senin (14 Oktober) melanjutkan penemuan terowongan bawah tanah disebut sebagai kompleks bawah tanah Hezbollah di Lebanon selatan. (Tangkapan Layar Video Reuters/ISRAEL ARMY HANDOUT)

Militer Israel mengeklaim telah menemukan sebuah tempat yang menjadi lokasi penyimpanan emas dan uang tunai milik milisi Lebanon, Hizbullah, Selasa (22/10/2024). Hal ini terjadi saat kedua pihak itu sedang terlibat peperangan skala besar.

Mengutip Russia Today, Juru Bicara Pasukan Israel Daniel Hagari mengatakan bunker itu terletak di bawah sebuah rumah sakit besar di ibu kota Lebanon, Beirut. Tercatat, emas dan uang tunai yang ada di bunker itu bernilai ratusan juta dolar atau sekitar triliunan rupiah.

Pernyataan ini muncul saat Israel melancarkan serangkaian serangan udara di Beirut, yang menargetkan Asosiasi Al-Qard Al-Hassan, sebuah sistem perbankan yang diklaim dioperasikan oleh gerakan Hizbullah yang berpusat di Lebanon.

“Angkatan Udara Israel melakukan serangkaian serangan tepat sasaran terhadap benteng keuangan Hizbullah ini. Israel telah menyerang satu brankas bawah tanah di bawah sebuah bangunan tempat tinggal, yang menyimpan jutaan uang tunai dan emas,” kata Hagari dalam sebuah pernyataan.

“Bunker itu dilaporkan terletak tepat di bawah Rumah Sakit El Sahel di jantung kota Beirut di Dakhia. Ratusan juta dolar dalam bentuk uang tunai dan emas di dalam bunker tersebut saat ini.”

Hal ini sontak mendapatkan reaksi dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Kantor HAM PBB di Timur Tengah dan Afrika Utara menyatakan serangan terhadap bunker itu tidak sah, dengan kerusakan besar yang ditimbulkan bagi warga sipil yang berada di sekitar bunker.

“Berdasarkan hukum humaniter internasional, objek yang berkontribusi secara ekonomi atau finansial terhadap upaya perang salah satu pihak dalam konflik tidak dapat dinyatakan sebagai target yang sah dan diserang secara sah atas dasar itu saja,” badan PBB tersebut menegaskan.

Perang antara Hizbullah dan Israel sendiri merupakan muara dari perang Israel dan milisi Gaza Palestina, Hamas, sejak 7 Oktober tahun lalu. Hingga saat ini, Tel Aviv masih melancarkan serangan masif ke Gaza hingga membunuh hampir 42 ribu jiwa warga sipil.

Serangan ini pun akhirnya menarik Hizbullah untuk ikut menyerang Israel. Mereka menyebut langkah ini sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza, dengan serangan ditujukan agar Israel berhenti menyerang wilayah kantong Palestina itu.

Kemudian, intensitas serangan antara Israel dan Hizbullah meningkat pada September lalu. Sebelum peningkatan serangan, terjadi ledakan ribuan pager milik Hizbullah yang menewaskan hingga 39 orang. Hingga saat ini, korban serangan Israel ke Lebanon mencapai 2.500 jiwa.

https://discoveraynrand.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*