
Gelar Maulid Nabi Tingkat Kenegaraan, Kemenag Ajak Generasi Muda Pahami Sejarah Islam
Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Ditjen Bimas Islam Kemenag, Arsad Hidayat menegaskan, Maulid Nabi menjadi momen penting untuk menghadirkan kembali sosok Rasulullah sebagai teladan yang ramah terhadap generasi muda.
“Rasulullah itu panutan, contoh yang ramah terhadap anak-anak muda,”ujar Arsad saat ditemui usai konferensi pers di Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Melalui Maulid, kita ingin generasi muda lebih memahami sejarah beliau, sekaligus mengaitkannya dengan isu-isu yang relevan dengan kehidupan mereka, termasuk ekoteologi atau ajaran agama yang ramah lingkungan,”sambungnya.
Menurutnya, masjid bukan hanya pusat ibadah, tetapi juga memiliki fungsi sosial, edukatif, hingga pemberdayaan ekonomi. Saat ini terdapat 700 ribu masjid di Indonesia.
Kemenag menginisiasi berbagai program untuk mendekatkan generasi muda dengan masjid, seperti program Masjid Berdaya Berdampak (Madada).
“Anak muda sekarang lebih senang dengan konten kreatif. Maka kita dorong juga konsep ‘Masjid Traveler’, agar masjid-masjid yang punya potensi bisa dieksplorasi lewat konten kreator. Tujuannya supaya anak muda makin senang dengan masjid,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad menambahkan, dalam merayakan Maulid Nabi tahun ini, Kemenag sendiri akan menggelar acara akbar bertajuk Blissful Mawlid 1447 H pada 23 Agustus–2 Oktober 2025 dengan tema “Membumikan Sholawat, Merawat Jagat”.