Dukung Indonesia Emas 2045, KKP Bagikan 5,5 Ton Tuna di Yogyakarta

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam komitmennya mendukung program Indonesia Emas 2045, sekaligus juga meningkatkan konsumsi protein masyarakat Indonesia di atas 100 gram per kapita per hari. (CNBC Indonesia/Martya Sari)

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen mendukung program Indonesia Emas 2045, sekaligus juga meningkatkan konsumsi protein masyarakat Indonesia di atas 100 gram per kapita per hari, telah menyalurkan bantuan ikan tuna segar sebanyak 5,5 ton dan 4.000 kaleng tuna kepada Abdi Dalem Keraton Yogyakarta, Abdi Dalem Kadipaten Pakualam, SD, SMP, Mahasiswa, Pramuka, Posyandu, Karang Taruna, Panti Asuhan, dan Pengurus Masjid di Yogyakarta hari ini, Minggu (6/10/2024).

“Untuk membangun generasi emas, pemerintah telah menetapkan cita-cita ini di tahun 2045,” kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Budi Sulistyo dalam acara Kampanye Protein Ikan di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Yogyakarta, Jawa Tengah.

“Langkah apa yang harus kita lakukan? Yang pertama, kita harus mengenal kemampuan gizi masyarakat kita sekarang sampai di mana. Satu hal, hari ini asupan protein masyarakat Indonesia tercatat BPS ialah 62 gram per kapita per hari. Sementara negara-negara maju itu sudah di atas 100 gram per kapita per hari,” sambungnya.

Budi mengatakan, salah satu sumber protein yang berlimpah di Indonesia adalah ikan. Oleh karena itu, dia mendorong masyarakat Indonesia untuk gemar mengonsumsi protein ikan. Tidak harus langsung mengonsumsi ikan segar, katanya, masyarakat bisa mendapatkan protein ikan dengan cara mengonsumsi ekstrak protein ikan dan/atau Hidrolisat Protein Ikan (HPI).

“Protein ikan itu adalah ada yang ikan bentuknya segar, ada yang olahan, bakso, sosis, macam-macam. Sekarang sudah ditemukan di Indonesia itu adalah ekstrak protein ikan. Ekstrak protein ikan ini bentuknya serbuk, tidak berbau, tidak mengubah warna, tapi bisa dicampurkan di bahan baku makanan kita,” terang dia.

“Jadi kita makan onde-onde, mungkin juga apapun ya, itu kalau kita campurkan nanti akan mengandung protein ikan, tidak berbau,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kanjeng Pangeran Haryo Purbodiningrat menyampaikan bahwa meski Indonesia kaya akan hasil laut, masyarakat Indonesia tidak gemar makan ikan.

“Apabila ingin mencapai level bangsa yang berbudaya bahari, sejatinya dapat diawali dari meja makan, di mana ikan harus menjadi menu utama bangsa Indonesia. Hari ini kita kembali menegaskan komitmen besar itu. Program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan atau yang disingkat Gemarikan dengan temanya protein ikan untuk generasi emas adalah momentum penting menuju Indonesia yang sehat dan tangguh,” kata KPH Purbodiningrat mewakili Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Tidak hanya mengingatkan masyarakat Yogyakarta untuk Gemarikan, KPH Purbodiningrat juga menyoroti pentingnya strategi gastronomi hasil laut, atau bagaimana cara mengolah hasil laut dengan tepat agar nutrisinya tidak hilang.

“Pengolahan yang bijak dan sesuai keadaan gastronomi memastikan bahwa setiap persediaan ikan yang kita konsumsi tetap kaya akan vitamin dan mineral yang esensial, bagi pertumbuhan dan perkembangan generasi kita,” jelasnya.

Lebih lanjut, KPH Purbodiningrat menyampaikan Indonesia sebagai bangsa yang kaya akan hasil laut, seluruh warga negara Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk memanfaatkan sumber daya laut secara bijak.

“Bayangkan, jika setiap meja makan di Indonesia dipenuhi dengan sajian ikan yang diolah dengan penuh cinta dan kepedulian terhadap kesehatan. Dari piring-piring kita, simbol komitmen untuk membangun generasi yang lebih sehat, lebih cerdas, dan lebih berdaya dimulai,” lanjut dia.

“Namun, kesuksesan ini tidak akan terwujud tanpa kolaborasi dari pemerintah, pelaku industri, dunia pendidikan, hingga komunitas masyarakat harus bersinergi dalam menyebarluaskan pemahaman tentang gerakan memasyarakatkan makan ikan dan strategi gastronomi hasil laut. Kampanye ini harus dilakukan dengan pendekatan holistik, mengintegrasikan edukasi, pelatihan, dan pemberdayaan masyarakat agar kita semua dapat menjadi partisipan aktif,” sambungnya.

Dia pun optimistis dengan adanya strategi yang terarah dan multi-partisipasi, Indonesia sedang mewujudkan mimpi besar, yaitu Indonesia yang tidak hanya menjadi konsumen hasil laut terbesar, tetapi juga menjadi pionir dalam gastronomi sehat berbasis laut.

“Mari kita jadikan ikan sebagai sumber energi dan kesehatan, serta simbol kedaulatan pangan bangsa yang sesungguhnya,” pungkasnya.

Sebagai informasi, program Kampanye Protein Ikan yang dilakukan oleh KKP di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat hari ini merupakan yang kedua, sebelumnya telah dilakukan juga kampanye serupa di Keraton Kasepuhan Cirebon pada hari Minggu, 11 Agustus 2024.

Selanjutnya, Kampanye Protein Ikan akan dilakukan di Keraton Mangkunegaran Surakarta pada hari Sabtu, 12 Oktober 2024, dan Kantor Bupati Sragen hari Minggu, 13 Oktober 2024.

https://trentinobook.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*