Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia akan memangkas proses perizinan eksplorasi minyak dan gas bagi investor. Hal ini diungkapkan Bahlil dalam Rakornas REPNAS 2024 di Jakarta, Senin (14/10/2024).
“Ke depan akan dipangkas regulasi menghambat eksplorasi dari 320 izin, sekarang tinggal 140 izin. Ini dipangkas lagi supaya investor masuk. Kalau gak ada yang lebih kompetitif gimana investor masuk. Ini kita ubah,” ujar Bahlil.
Adapun, rencana merampingkan perizinan eksplorasi ini berawal dari banyaknya sumur minyak dan gas di Indonesia yang tidak beroperasi alias idle. Dari data yang diperoleh Kementerian ESDM, ada sebanyak 900.000 sumur migas di Indonesia. Saat ini yang aktif hanya 600.000 dan 16.600 lebih itu idle.
“Setelah di-breakdown ada 5.000 sumur yang bisa dioptimalkan. Kita harus eksplorasi, sudah banyak di timur,” kata Bahlil. Sayangnya, biayanya cukup tinggi dan waktu yang dibutuhkan sangat cepat. Oleh karena itu, kondisi ini membutuhkan investasi asing. Untuk memperlancar investasi, dibutuhan regulasi yang ramping.
“Kalau ga ada yang lebih kompetitif gimana investor masuk. Ini kita ubah,” tegasnya.